Tim Draper: Bitcoin Adalah Aset Tahan Krisis yang Bernilai di Seluruh Dunia

Share

Investor legendaris dan miliarder asal Silicon Valley, Tim Draper, kembali menegaskan pandangannya yang sangat optimis terhadap masa depan Bitcoin. Dalam pernyataan terbarunya, Draper menyebut Bitcoin sebagai “aset tahan krisis” yang memiliki nilai di mana saja, kapan saja, terlepas dari situasi geopolitik atau tekanan pasar global.

Pernyataan ini muncul setelah pasar kripto mengalami tekanan besar, dengan lebih dari US$1 miliar aset dilikuidasi dalam waktu 24 jam. Meskipun demikian, Draper menyatakan bahwa Bitcoin tetap menunjukkan ketahanan struktural yang luar biasa.

Bitcoin sebagai Aset Global Tanpa Batas

Menurut Draper, kekuatan utama Bitcoin terletak pada sifatnya yang terdesentralisasi, tidak dapat dimanipulasi oleh pemerintah atau otoritas pusat, dan tersedia untuk siapa saja di seluruh dunia tanpa batas geografis. Ia menyebut bahwa dalam kondisi ekonomi atau politik yang tidak stabil, Bitcoin justru menjadi alternatif yang lebih dapat diandalkan dibanding aset konvensional seperti mata uang fiat atau bahkan emas.

“Bitcoin adalah alat lindung nilai terhadap inflasi, ketidakpastian fiskal, dan kesalahan manajemen moneter oleh negara. Tidak ada pemerintah yang bisa mencetak lebih banyak Bitcoin. Ini adalah bentuk kekayaan yang netral dan tak tergantung otoritas pusat,” ujar Draper.

Tanggapan terhadap Volatilitas dan Likuidasi

Pasar kripto dalam beberapa hari terakhir mengalami koreksi signifikan. Bitcoin sempat turun di bawah US$100.000, menyebabkan gelombang likuidasi di berbagai platform derivatif. Namun Draper melihat penurunan ini sebagai fase wajar dalam siklus pasar yang sehat.

“Investor jangka panjang memahami bahwa likuidasi jangka pendek bukanlah alasan untuk panik. Bitcoin tetap menjadi aset dengan fundamental kuat dan utilitas global,” tambahnya.

Reputasi Draper dalam Dunia Kripto

Draper dikenal luas sebagai salah satu investor awal Bitcoin. Pada 2014, ia memenangkan lelang pemerintah AS untuk membeli sekitar 30.000 BTC yang disita dari pasar gelap Silk Road. Saat itu, ia membeli BTC dengan harga sekitar US$600 per koin. Sejak saat itu, ia konsisten mendukung pertumbuhan Bitcoin dan perusahaan-perusahaan berbasis blockchain.

Ia sebelumnya memprediksi harga Bitcoin akan mencapai US$10.000, yang terbukti akurat. Meskipun proyeksi ambisiusnya bahwa BTC akan menyentuh US$250.000 pada akhir 2022 tidak tercapai, Draper masih yakin bahwa target tersebut dapat terwujud dalam waktu dekat, terutama jika adopsi terus meluas di sektor institusional dan ritel.

Bitcoin vs Emas: Aset Digital yang Lebih Modern

Menanggapi perbandingan yang kerap dibuat antara Bitcoin dan emas sebagai aset lindung nilai, Draper menilai bahwa Bitcoin memiliki keunggulan yang signifikan. Ia menekankan bahwa Bitcoin lebih mudah diakses, dapat dibagi dalam unit kecil, dan dapat dipindahkan lintas batas dalam hitungan detik tanpa perlu perantara atau biaya besar.

“Emas bersifat fisik, sulit disimpan, dan tidak praktis untuk perdagangan digital. Bitcoin adalah versi modern dari penyimpanan nilai,” katanya.

Dukungan dari Komunitas dan Tokoh Industri

Pandangan Draper selaras dengan tokoh-tokoh besar lainnya di dunia kripto, seperti Michael Saylor dari MicroStrategy yang terus meningkatkan kepemilikan Bitcoin korporat. Dukungan dari tokoh seperti ini memperkuat narasi bahwa Bitcoin bukan sekadar aset spekulatif, tetapi bagian dari strategi keuangan jangka panjang.

Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, inflasi yang tetap tinggi di beberapa negara, dan ketidakpastian kebijakan moneter, pernyataan Draper menjadi pengingat bagi investor bahwa aset digital seperti Bitcoin semakin relevan sebagai bagian dari portofolio diversifikasi.

Read more

Local News