Kepolisian Jasper County di Texas memicu perdebatan hukum setelah mengambil langkah tidak biasa dalam menangani kasus penipuan. Dalam sebuah upaya untuk menyelamatkan dana korban, Sheriff Chuck Havard memutuskan untuk membuka secara fisik sebuah mesin crypto ATM yang digunakan dalam skema penipuan, dan berhasil mengambil kembali uang senilai lebih dari USD 25.000.
Meski tindakan ini membuahkan hasil dalam bentuk pemulihan dana korban, langkah tersebut menuai kritik dari komunitas kripto global yang mempertanyakan legalitas pembongkaran properti pihak ketiga tanpa koordinasi langsung dengan operator mesin.
Kronologi Kejadian: Skema Penipuan Bergaya Resmi
Insiden ini bermula pada 17 Juni 2025, ketika sekelompok penipu menghubungi sebuah keluarga di Jasper dan mengaku sebagai pejabat pemerintah. Para pelaku menakut-nakuti korban dengan tuduhan pelanggaran hukum dan menginstruksikan mereka untuk membayar “denda” sebesar USD 25.000 melalui crypto ATM. Korban diarahkan ke mesin Bitcoin Depot dan diminta untuk menyetorkan uang tunai ke dompet digital penipu.
Sheriff Chuck Havard, setelah menerima laporan dari korban, segera mengajukan surat perintah penggeledahan dan mendatangi lokasi ATM. Dengan surat izin tersebut, aparat membuka paksa mesin dan mengambil kembali dana korban yang masih tersimpan di dalam sistem.
Uang Berhasil Dipulihkan, Tapi Memicu Kontroversi
Polisi melaporkan bahwa total dana yang berhasil diamankan dari mesin ATM mencapai USD 32.000, termasuk uang milik korban sebesar USD 25.000. Namun, tindakan membuka mesin tanpa koordinasi dengan operator ATM atau penyedia layanan dompet digital memicu kontroversi.
Banyak anggota komunitas kripto mempertanyakan apakah aparat hukum memiliki kewenangan penuh untuk mengakses dan membongkar sistem penyimpanan fisik aset digital milik pihak swasta.
Komentar di Reddit menyoroti kekhawatiran ini:
- “Sepertinya aparat pemerintah menghancurkan properti orang lain dan mengambil uang yang bukan milik mereka,” tulis pengguna bernama JohnDLG.
- “Kecuali pemilik mesin yang melakukan penipuan, ini sama sekali tidak masuk akal,” komentar pengguna lain, Jad8484.
Pandangan Pihak Kepolisian
Sheriff Havard membela tindakannya dengan menyatakan bahwa tujuan utamanya adalah melindungi warga lokal dari penipuan yang semakin canggih. Ia menyebut kasus ini sebagai bentuk eksploitasi finansial yang “kompleks dan sulit ditindak,” mengingat kecepatan transaksi di dunia kripto dan anonimitas yang dilindungi sistem blockchain.
Ia juga menambahkan bahwa proses hukum telah diikuti dengan pengajuan surat perintah dan bahwa semua tindakan dilakukan dengan dasar hukum untuk tujuan penyelamatan aset korban.
Lonjakan Penipuan ATM Kripto dan Respons Regulasi
Kasus ini mencuat di tengah meningkatnya laporan penipuan terkait crypto ATM di Amerika Serikat. Data FBI menunjukkan bahwa pada tahun 2024 terdapat hampir 11.000 laporan penipuan dengan kerugian mencapai USD 246 juta—naik 31 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pemerintah lokal di beberapa wilayah, termasuk Spokane, Washington, bahkan telah melarang penggunaan crypto ATM setelah lonjakan kasus serupa. Beberapa pengamat menyatakan bahwa infrastruktur ATM kripto perlu diawasi lebih ketat atau bahkan diregulasi ulang untuk mencegah eksploitasi oleh pelaku kejahatan.
Implikasi Lebih Luas: Antara Perlindungan Konsumen dan Kepemilikan Aset Digital
Insiden di Texas ini memperlihatkan dilema antara perlindungan korban dan batas kewenangan penegak hukum. Sementara pemulihan dana korban dianggap sebagai hasil positif, tindakan membongkar properti milik operator swasta tanpa koordinasi langsung memunculkan pertanyaan serius soal batas hukum dalam penanganan kejahatan aset digital.
Beberapa ahli hukum menyarankan agar regulasi baru segera diterbitkan untuk menangani celah ini, termasuk pedoman tentang kapan dan bagaimana aset digital dapat diintervensi oleh otoritas, serta tanggung jawab operator ATM terhadap penyalahgunaan layanan mereka.