Data Tren Harga ETH Mengindikasikan Setiap Penurunan Adalah Peluang Beli Strategis

Share

Ethereum (ETH), aset kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, menunjukkan pola teknikal dan data akumulasi institusional yang kuat, mendukung pandangan bahwa setiap penurunan harga saat ini berpotensi menjadi momen akumulasi yang menguntungkan bagi investor jangka menengah hingga panjang. Dengan dukungan kuat dari investor institusi dan aliran dana ke ETF spot, pasar mulai membentuk dasar yang lebih kokoh di kisaran harga tertentu.

Harga ETH Mengalami Koreksi Setelah Menyentuh Puncak

Pada 12 Juni lalu, harga Ether sempat menyentuh level tertinggi dalam 15 minggu di angka $2.879, menandai titik tertinggi sejak pertengahan Maret. Namun, tidak lama setelah itu, harga mengalami koreksi tajam sebesar 15%, turun ke kisaran $2.433 sebelum pulih ke level sekitar $2.580.

Meskipun pergerakan harga jangka pendek tampak volatil, pola grafik teknikal jangka menengah menunjukkan bahwa Ether tetap berada dalam ascending channel—suatu struktur teknikal yang menggambarkan tren naik yang stabil. Garis support dari pola ini berada di kisaran $2.100 hingga $2.200, yang juga merupakan zona akumulasi utama sejak kuartal terakhir 2023.

Musim Kuartal Ketiga: Secara Historis Melemah, Namun Berisi Peluang

Secara statistik, kuartal ketiga (Q3) bukan periode yang ideal bagi harga Ether. Sejak tahun 2015, ETH mencatatkan rata-rata pengembalian hanya sebesar 0,88% pada Q3, dengan dua tahun terakhir bahkan menunjukkan penurunan masing-masing sebesar 24% dan 13%.

Namun, meskipun performa musiman lemah, zona koreksi ini justru menjadi waktu favorit bagi institusi dan investor besar untuk mengakumulasi posisi sebelum memasuki akhir tahun yang biasanya lebih optimistis.

Institusi Menyerap ETH Melalui ETF Spot dan Aset Tertokenisasi

Salah satu indikator paling kuat dari optimisme jangka panjang datang dari masuknya dana ke produk ETF spot ETH yang telah disetujui sejak Mei lalu. Data menunjukkan:

  • ETF spot ETH mencatat arus masuk sebesar 154.000 ETH dalam seminggu terakhir, meningkat tajam dari rata-rata mingguan sebelumnya.
  • Pada 11 Juni, terjadi inflow harian terbesar bulan ini sebesar 77.000 ETH, mencerminkan lonjakan minat beli institusional.
  • BlackRock, melalui produk iShares Ethereum Trust (ETHA), kini tercatat mengelola lebih dari 1,51 juta ETH senilai hampir $3,9 miliar.
  • Nilai total aset tertokenisasi (tokenized assets) yang dikelola di jaringan Ethereum kini telah melampaui $5 miliar, seiring dengan meningkatnya adopsi dari institusi besar seperti Apollo dan Franklin Templeton.

Outlook Q4: Potensi Breakout Jika Arus Masuk Berlanjut

Beberapa analis memproyeksikan bahwa jika tren akumulasi ini terus berlanjut, maka Ethereum berpotensi mengalami breakout signifikan pada kuartal keempat (Q4) tahun ini. Hal ini sejalan dengan pola historis di mana ETH cenderung mencatatkan performa terbaiknya menjelang akhir tahun, ditopang oleh rotasi portofolio tahunan dari investor institusi dan kenaikan likuiditas pasca-musim panas.

Beberapa faktor pendukung lainnya meliputi:

  • Potensi ekspansi ETF berbasis ETH ke luar AS
  • Perkembangan teknologi Layer-2 dan efisiensi biaya gas
  • Peningkatan permintaan untuk produk derivatif dan staking institusional berbasis ETH

Read more

Local News