Tiongkok Percepat De-Dolarisasi Lewat Kepemimpinan di SCO

Share

Tiongkok semakin gencar mendorong pengurangan ketergantungan pada dolar AS melalui peran aktifnya di Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO). Strategi ini sejalan dengan meningkatnya sentimen global terhadap sistem keuangan multipolar dan meningkatnya keinginan banyak negara untuk memperkuat penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan lintas batas.

Apa Itu SCO?

SCO adalah organisasi antar-pemerintah yang mencakup negara-negara besar seperti Tiongkok, Rusia, India, Pakistan, dan beberapa negara Asia Tengah. Organisasi ini mewakili sekitar 40% dari populasi dunia dan porsi besar dari ekonomi global.

Dengan Tiongkok sebagai pemimpin sementara, SCO berupaya:

  • Meningkatkan penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan antar negara anggota.
  • Mengembangkan sistem pembayaran lintas negara alternatif yang tidak bergantung pada dolar AS atau sistem SWIFT.

Realisasi di Lapangan

Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bahwa lebih dari 92% transaksi perdagangan Rusia dengan anggota SCO selama 4 bulan pertama tahun ini dilakukan dalam mata uang nasional, bukan dolar. Hal ini menunjukkan pergeseran signifikan menuju sistem pembayaran yang lebih independen.

Langkah-langkah konkret yang sedang dibahas antara lain:

  • Pembuatan mekanisme pembayaran tunggal berbasis regional
  • Kolaborasi antar bank sentral SCO untuk konektivitas sistem pembayaran domestik
  • Potensi adopsi blockchain atau sistem terdesentralisasi untuk memfasilitasi transaksi

Mengapa De-Dolarisasi?

Motivasi utama dari de-dolarisasi ini mencakup:

  • Mengurangi risiko geopolitik, seperti sanksi ekonomi dari Barat
  • Memperkuat kedaulatan moneter negara-negara Global South
  • Mengurangi ketergantungan pada sistem yang dikendalikan oleh AS

Upaya ini juga memperkuat tren global di mana kelompok seperti BRICS juga mengembangkan sistem alternatif untuk perdagangan lintas negara.

Read more

Local News