Aset digital Ethereum (ETH) menunjukkan sinyal teknikal yang kuat ke arah pergerakan pasar bullish. Berdasarkan data on-chain terbaru, saldo ETH di bursa kripto saat ini berada pada titik terendah dalam tujuh tahun terakhir, mengindikasikan bahwa investor semakin memilih menyimpan aset mereka secara mandiri untuk jangka panjang, ketimbang menjual dalam waktu dekat. Kecenderungan ini diperkuat dengan meningkatnya nilai terkunci dalam protokol DeFi Ethereum dan arus masuk dana dari investor institusional.
Harga ETH saat ini bertengger di kisaran $2.641, mencatatkan kenaikan 1,27% dalam 24 jam terakhir dan mencatatkan kenaikan lebih dari 40% secara bulanan. Momentum ini turut didorong oleh reli sektor DeFi dan pasar memecoin yang turut berbasis di ekosistem Ethereum.
Lonjakan Aktivitas DeFi dan Dukungan dari Proyek Populer
Kinerja positif Ethereum tak lepas dari lonjakan aktivitas di sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi). Total nilai terkunci (Total Value Locked/TVL) dalam protokol-protokol DeFi berbasis Ethereum kini telah melampaui angka $60 miliar. Protokol seperti Aave dan Uniswap mencatat peningkatan volume signifikan, sementara memecoin populer seperti PEPE turut menyumbang likuiditas dan minat baru dari investor ritel.
Kombinasi antara pertumbuhan DeFi dan memecoin ini menciptakan dinamika positif bagi jaringan Ethereum yang selama ini menjadi tulang punggung aplikasi terdesentralisasi.
Keyakinan Investor dan Pandangan Pasar
March Zheng, salah satu pendiri sekaligus Managing Partner dari Bizantine Capital, menyatakan bahwa Ethereum berpotensi merebut kembali posisinya sebagai blockchain layer-1 paling dominan di pasar, melampaui alternatif seperti Solana dan Avalanche. Ia menyoroti keberhasilan pembaruan jaringan Ethereum, termasuk upgrade Pectra, yang telah meningkatkan skalabilitas dan efisiensi jaringan secara signifikan.
Selain itu, Ethereum kini memiliki tingkat inflasi yang lebih rendah dibandingkan Bitcoin, sebuah faktor yang menurut Zheng akan menjadi nilai tambah besar dalam jangka panjang. Hal ini menjadi dasar bagi sejumlah investor institusi untuk mulai melakukan akumulasi terhadap ETH, khususnya melalui produk-produk investasi kripto berbasis regulasi.
Meskipun demikian, ekspektasi pasar tetap bervariasi. Data dari platform prediksi Polymarket menunjukkan bahwa hanya 26% partisipan memperkirakan Ethereum akan mencapai harga tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) di atas $4.868 pada tahun ini. Angka ini mencerminkan masih adanya keraguan, terutama terkait kondisi makroekonomi global dan sikap regulator terhadap industri kripto.
Tantangan Adopsi AI Terdesentralisasi di Atas Ethereum
Sementara Ethereum mencatatkan kemajuan dalam sektor DeFi dan NFT, adopsi platform AI terdesentralisasi berbasis Ethereum masih menemui hambatan. Layanan seperti Akash Network dan Prime Intellect menghadapi tantangan dalam menawarkan performa sebanding dengan penyedia layanan cloud tradisional seperti AWS dan Google Cloud.
Beberapa faktor yang menjadi kendala utama meliputi koordinasi infrastruktur yang kompleks, efisiensi transfer data lintas jaringan, serta masalah toleransi kesalahan sistem. Hingga saat ini, sebagian besar perusahaan yang memerlukan komputasi intensif untuk proyek AI masih memilih infrastruktur tersentralisasi yang dianggap lebih stabil dan dapat diandalkan.
Dengan data on-chain yang mendukung, pertumbuhan ekosistem DeFi, dan meningkatnya sentimen institusional, Ethereum menunjukkan potensi kuat untuk memasuki fase bull run baru. Namun, untuk mempertahankan momentum ini, diperlukan konsistensi dari sisi pengembangan teknologi serta adopsi dunia nyata, termasuk pada sektor seperti AI dan enterprise blockchain.
Investor diharapkan tetap memperhatikan faktor eksternal seperti kebijakan suku bunga global, regulasi aset digital, dan dinamika geopolitik yang dapat memengaruhi pasar secara menyeluruh.