iShares Bitcoin Trust (IBIT), exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot milik BlackRock, mencatatkan outflow harian terbesar sejak peluncurannya pada Januari 2024. Penarikan dana tersebut sekaligus mengakhiri rekor 31 hari berturut-turut inflow dana ke ETF ini, sebuah tren positif yang sebelumnya menjadi tolok ukur optimisme investor terhadap produk keuangan berbasis aset digital.
Menurut data dari Farside Investors, IBIT mengalami penarikan dana sebesar 430,8 juta dolar AS pada 30 Mei. Angka ini melampaui rekor outflow sebelumnya yang terjadi pada 26 Februari sebesar 418,1 juta dolar AS. Penurunan tajam ini mencerminkan sentimen pasar yang melemah di tengah volatilitas harga Bitcoin dan meningkatnya tekanan makroekonomi global.
Penurunan Inflow Sejalan dengan Volatilitas Harga Bitcoin
Harga Bitcoin mengalami koreksi tajam dalam beberapa hari terakhir, turun sekitar 2,27 persen dalam 24 jam terakhir dan diperdagangkan pada kisaran 103.700 dolar AS, berdasarkan data dari CoinMarketCap. Penurunan harga ini turut memperkuat kecenderungan investor untuk mengambil keuntungan dan menyeimbangkan kembali portofolio mereka, terutama yang memiliki eksposur besar melalui ETF berbasis spot.
Secara keseluruhan, 11 ETF Bitcoin spot yang diperdagangkan di Amerika Serikat mencatatkan total outflow bersih sebesar 616,1 juta dolar AS pada 30 Mei. Ini merupakan hari kedua berturut-turut ETF-ETF tersebut mengalami penarikan dana besar, setelah sebelumnya mencatat outflow sebesar 346,8 juta dolar AS pada 29 Mei.
Perspektif dari Analis dan Pelaku Pasar
Terlepas dari skala penarikan yang signifikan, sejumlah analis menyarankan agar investor tidak menafsirkan data ini sebagai tanda kepanikan pasar. Nate Geraci, Presiden dari ETF Store, menyatakan bahwa meskipun terjadi outflow besar, IBIT tetap menjadi produk investasi berbasis Bitcoin paling sukses, dengan total kepemilikan mencapai lebih dari 70 miliar dolar AS sejak diluncurkan.
Sementara itu, Kyle Chasse, pendiri Master Ventures, menyebut peristiwa ini sebagai “transfer pasokan yang tenang ke tangan yang lebih kuat,” mengindikasikan bahwa investor jangka panjang atau institusional kemungkinan sedang memanfaatkan penurunan harga untuk mengambil posisi dari investor yang lebih spekulatif.
Konteks dan Dampak Terhadap Pasar
Sejak diluncurkan pada Januari 2024, ETF Bitcoin spot telah menarik inflow kumulatif sebesar 44,35 miliar dolar AS. BlackRock melalui IBIT telah menjadi kontributor terbesar dari total tersebut. Namun, beberapa pengamat mencatat bahwa meskipun dana masuk ke ETF Bitcoin dalam jumlah besar, harga spot Bitcoin belum menunjukkan kenaikan yang sebanding.
Nick Forster, pendiri platform derivatif kripto Derive, mencatat bahwa selama Mei 2025, IBIT menerima inflow lebih dari 6,2 miliar dolar AS. Namun, harga Bitcoin justru mengalami stagnasi dan tidak mencerminkan antusiasme dana institusi yang masuk ke ETF. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah arus dana tersebut benar-benar mencerminkan akumulasi jangka panjang atau lebih bersifat spekulatif.
Di sisi lain, dalam minggu perdagangan yang berakhir pada 23 Mei, ETF Bitcoin spot secara keseluruhan mencatat inflow positif sebesar 2,75 miliar dolar AS, menunjukkan bahwa minat investor terhadap aset digital masih tinggi, meskipun dibayangi ketidakpastian makroekonomi dan gejolak pasar global.
Outflow besar yang dialami oleh IBIT menandai momen penting dalam dinamika ETF Bitcoin spot di pasar keuangan tradisional. Meskipun demikian, posisi BlackRock dan produk ETF-nya masih sangat dominan, dan reaksi pasar dalam beberapa hari ke depan akan menjadi penentu apakah peristiwa ini merupakan koreksi teknikal semata atau sinyal awal dari pergeseran tren investasi kripto institusional.