Harga Bitcoin Diproyeksikan Melonjak Seiring Ketidakstabilan Pasar Obligasi Global dan Ketidakpastian Fiskal

Share

Harga Bitcoin (BTC) diperkirakan akan terus menguat dalam beberapa pekan ke depan, didorong oleh ketidakstabilan pasar obligasi global serta meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi fiskal di Amerika Serikat dan Jepang. Investor global kini mulai mempertimbangkan Bitcoin sebagai alternatif yang lebih stabil dibandingkan aset tradisional seperti obligasi pemerintah, yang saat ini mengalami tekanan akibat tingkat inflasi tinggi, kenaikan suku bunga, dan lonjakan utang negara.

Gejolak di Pasar Obligasi AS dan Jepang

Pada 22 Mei 2025, imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat bertenor 30 tahun melonjak menjadi 5,15 persen, tertinggi sejak Oktober 2023. Imbal hasil untuk obligasi 10 tahun tercatat di 4,48 persen, obligasi 5 tahun di 4 persen, dan obligasi 2 tahun di 3,92 persen. Lonjakan ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran investor terhadap defisit anggaran dan risiko fiskal jangka panjang.

Total utang nasional Amerika Serikat kini telah melampaui 36,8 triliun dolar AS, dan biaya pembayaran bunga tahunan diperkirakan akan mencapai 952 miliar dolar AS pada akhir tahun ini. Situasi ini memperkuat persepsi bahwa instrumen utang pemerintah semakin tidak menarik, terutama bagi investor yang mencari perlindungan nilai dalam jangka panjang.

Sementara itu, di Jepang, Bank of Japan telah menaikkan suku bunga dari -0,1 persen menjadi 0,5 persen sejak Maret 2024, sebagai respons terhadap tekanan inflasi dan pelemahan nilai tukar yen. Imbal hasil obligasi 30 tahun melonjak sebesar 100 basis poin menjadi 3,1 persen — angka tertinggi dalam sejarah negara tersebut. Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba bahkan menyebut posisi fiskal Jepang saat ini “lebih buruk daripada Yunani,” mengingat rasio utang terhadap produk domestik bruto telah mencapai 260 persen.

Bitcoin Menjadi Alternatif Aset Perlindungan Nilai

Di tengah kondisi makroekonomi yang tidak menentu ini, Bitcoin muncul sebagai pilihan utama bagi investor institusional dan ritel yang mencari lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian pasar keuangan. Berbeda dengan obligasi yang bergantung pada kebijakan fiskal dan moneter pemerintah, Bitcoin bersifat terdesentralisasi dan bebas dari intervensi otoritas pusat.

Minat investor terhadap Bitcoin terus meningkat, sebagaimana tercermin dari melonjaknya nilai aset yang dikelola dalam berbagai produk ETF Bitcoin spot. Menurut data terbaru, total aset yang dikelola dalam ETF Bitcoin telah melampaui 104 miliar dolar AS, tertinggi sepanjang masa, yang menunjukkan pergeseran minat institusional dari obligasi ke aset digital.

Investor kini semakin memandang Bitcoin bukan lagi sebagai aset spekulatif berisiko tinggi, melainkan sebagai alternatif aset lindung nilai yang sebanding dengan emas. Dengan kapitalisasi pasar Bitcoin yang masih berada di bawah 2 triliun dolar AS — jauh lebih rendah dibandingkan emas dengan lebih dari 22 triliun dolar AS — analis melihat ruang pertumbuhan yang masih sangat besar untuk aset ini.

Prospek Kenaikan Harga Bitcoin

Beberapa analis pasar memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan terus mengalami peningkatan dalam beberapa bulan mendatang, seiring dengan memburuknya kondisi fiskal negara-negara besar dan meningkatnya tekanan inflasi. Dalam jangka menengah hingga panjang, potensi lonjakan harga dapat terjadi apabila investor global terus melakukan diversifikasi dari aset tradisional ke instrumen digital seperti Bitcoin.

Jika tren pelarian modal dari pasar obligasi ke Bitcoin berlanjut, bukan tidak mungkin harga Bitcoin akan mencetak rekor tertinggi baru. Banyak pengamat melihat perkembangan ini sebagai titik balik dalam evolusi pasar keuangan global, di mana Bitcoin akan semakin memainkan peran sentral dalam portofolio investasi institusional.

Dengan latar belakang ketegangan geopolitik, inflasi yang membandel, dan krisis utang yang membayangi beberapa negara ekonomi besar, Bitcoin kini berada dalam posisi strategis untuk mengambil alih sebagian pangsa pasar dari aset konvensional sebagai penyimpan nilai dan pelindung kekayaan.

Read more

Local News