Bitcoin akhirnya mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2025, seiring penguatan narasi bahwa aset kripto terbesar ini semakin berperilaku seperti “emas digital” di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Pada Senin, 28 April 2025, Bitcoin (BTC) diperdagangkan di kisaran $95.000, membalikkan seluruh kerugian yang sebelumnya sempat mencapai hampir 18% sepanjang tahun ini. Dengan kenaikan ini, Bitcoin mencatatkan apresiasi sekitar 1,5% secara year-to-date (YTD), mengungguli performa sejumlah indeks saham besar seperti Nasdaq 100 yang justru melemah lebih dari 7% pada periode yang sama.
Tidak hanya itu, Bitcoin juga menunjukkan hubungan yang semakin erat dengan harga emas, aset safe haven klasik yang tahun ini naik sekitar 24%. Data koefisien korelasi berbasis pergerakan rata-rata 30 hari memperlihatkan bahwa korelasi antara Bitcoin dan emas mencapai 0,70 — sebuah angka yang tergolong tinggi. Sebaliknya, korelasi Bitcoin dengan Nasdaq 100, indeks yang banyak dihuni saham teknologi, tercatat hanya 0,53.
Kuatnya hubungan ini mempertegas perubahan persepsi investor terhadap Bitcoin: dari sekadar aset spekulatif berisiko tinggi menjadi aset penyimpan nilai (store of value) yang lebih stabil, mirip dengan fungsi tradisional emas.
Dalam seminggu terakhir, Bitcoin juga membukukan kinerja mengesankan dengan kenaikan lebih dari 10%, menjadikannya minggu terbaik sejak akhir tahun 2024. Lonjakan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, terutama setelah kebijakan Presiden Trump yang memberlakukan tarif baru terhadap impor dari China. Ketegangan perdagangan ini menyebabkan perlambatan dalam pengiriman global dan meningkatkan kekhawatiran resesi.
Meski kondisi ekonomi makro global terus dilanda ketidakpastian, Bitcoin menunjukkan ketahanan yang kuat. Hal ini memperkuat narasi bahwa Bitcoin kini semakin dipandang sebagai instrumen lindung nilai terhadap ketidakstabilan ekonomi dan inflasi, alih-alih semata-mata sebagai aset berisiko seperti saham teknologi.
Para analis melihat tren ini sebagai tanda penting bahwa Bitcoin perlahan bergerak menuju penerimaan arus utama sebagai aset alternatif, bersaing langsung dengan emas dalam portofolio investasi global.