Pendapatan Penambang Bitcoin Terjun Bebas: Hashprice Jatuh di Bawah $40, Industri Hadapi Masa Sulit

Share

Dunia penambangan Bitcoin kembali diguncang kabar tak sedap. Nilai hashprice — indikator utama yang menunjukkan pendapatan penambang per terahash per detik (TH/s) — tercatat anjlok ke bawah ambang $40. Ini menjadi sinyal peringatan keras bagi industri yang kini berada di bawah tekanan besar akibat kombinasi dari biaya operasional tinggi, harga Bitcoin yang stagnan, dan meningkatnya kesulitan jaringan.

Titik Impas Tertembus, Profit Margin Kian Tipis

Dalam laporan yang dirilis oleh TheMinerMag, disebutkan bahwa nilai hashprice saat ini berada di bawah level impas bahkan bagi perusahaan penambangan besar yang sudah terdaftar di bursa saham. Penurunan ini bukan hanya sekadar angka statistik, tapi menyiratkan risiko nyata terhadap keberlangsungan bisnis penambangan.

“$40 per TH/s adalah titik rawan. Di bawah level itu, mayoritas penambang harus menjual cadangan atau mengurangi kapasitas produksi untuk bertahan,” tulis laporan tersebut.

Operasi Terancam, Strategi Bertahan Dimulai

Sejumlah perusahaan penambangan telah mulai melakukan langkah-langkah darurat. Di antaranya:

  • Menjual cadangan Bitcoin untuk menutup biaya operasional harian seperti listrik dan pemeliharaan perangkat.
  • Mengurangi kapasitas mining dengan mematikan sebagian mesin untuk menghemat pengeluaran energi.
  • Relokasi ke negara dengan biaya energi lebih murah atau mengejar kontrak energi terbarukan jangka panjang.
  • Pertimbangan merger dan akuisisi, terutama bagi entitas kecil dan menengah yang tidak mampu menanggung tekanan pasar sendirian.

Potensi Restrukturisasi Massal

Para analis memperkirakan bahwa jika tren penurunan hashprice ini terus berlangsung, industri penambangan Bitcoin bisa mengalami restrukturisasi besar-besaran. Konsolidasi antar perusahaan menjadi hal yang nyaris tak terhindarkan, bahkan tak sedikit yang memprediksi akan ada gelombang kebangkrutan baru seperti yang pernah terjadi pada 2022.

“Industri ini sedang memasuki fase survival of the fittest. Siapa yang tidak efisien, akan tersingkir,” ujar salah satu analis energi blockchain dari Amerika Serikat.

Ancaman Terhadap Keamanan Jaringan Bitcoin?

Lebih dari sekadar urusan bisnis, penurunan hashprice juga berimplikasi pada keamanan jaringan Bitcoin secara keseluruhan. Jika jumlah penambang aktif berkurang drastis, maka total hashrate jaringan bisa menurun — kondisi ini berisiko membuka celah bagi potensi serangan dan menurunkan tingkat desentralisasi jaringan.

Penurunan hashrate juga dapat memicu sentimen negatif dari investor, karena dianggap sebagai tanda lemahnya fundamental jangka pendek dari sistem Bitcoin itu sendiri.

Dengan margin keuntungan yang semakin tipis dan ketidakpastian harga Bitcoin pasca-halving, industri penambangan kini berada di titik kritis. Perusahaan penambang dituntut untuk berinovasi dan beradaptasi lebih cepat dari sebelumnya — baik melalui efisiensi teknologi, diversifikasi sumber energi, maupun strategi keuangan yang lebih agresif.

Masa depan industri mining akan sangat ditentukan oleh siapa yang mampu bertahan dalam tekanan pasar ini — dan siapa yang harus tersingkir dari kompetisi.

Read more

Local News