VanEck: Stablecoin Sedang Masuki Bull Market, Saat Solana dan Ethereum Mulai Lesu

Share

Adopsi stablecoin terus menguat meski platform smart contract mengalami penurunan aktivitas di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Di saat sebagian besar pasar kripto tengah dilanda tekanan, stablecoin justru menunjukkan tren yang sangat positif. Dalam laporan bulanan terbarunya, perusahaan manajemen aset global VanEck menyebut bahwa stablecoin saat ini berada dalam fase “bull market”, bahkan ketika platform smart contract besar seperti Ethereum (ETH) dan Solana (SOL) sedang mengalami penurunan signifikan dalam hal aktivitas dan pendapatan.

Adopsi Stablecoin Naik di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Menurut VanEck, pertumbuhan pesat stablecoin saat ini merupakan cerminan dari meningkatnya kepercayaan investor terhadap aset digital yang nilainya stabil. Kepala Riset Aset Digital VanEck, Matthew Sigel, menyatakan bahwa gejolak ekonomi makro seperti inflasi, ketegangan geopolitik, dan kebijakan suku bunga tinggi mendorong investor mencari instrumen yang lebih aman—dan stablecoin menjadi salah satu pilihan utama.

“Dalam kondisi penuh ketidakpastian seperti sekarang, adopsi kripto sebagai alat lindung nilai justru semakin cepat,” ujar Sigel dalam laporan tersebut.

VanEck mencatat bahwa pada bulan Maret 2025, kapitalisasi pasar gabungan stablecoin naik hampir $10 miliar, meski imbal hasil rata-rata menurun ke kisaran 3–5%, mendekati imbal hasil Treasury Bills (obligasi negara jangka pendek). Sebagai perbandingan, pada awal tahun, stablecoin sempat memberikan imbal hasil mencapai 10%.

Tak hanya itu, penerbitan Treasury Bills dalam bentuk token—salah satu sumber utama imbal hasil stablecoin institusional—juga tumbuh sebesar 26% dari Februari hingga Maret, dengan total penerbitan kini melampaui $5 miliar.

Solana dan Ethereum Masih Tertekan

Namun, di sisi lain, platform blockchain dengan smart contract seperti Ethereum dan Solana justru menunjukkan penurunan kinerja. VanEck melaporkan bahwa pada Maret 2025:

  • Pendapatan dari biaya transaksi turun 36%
  • Volume perdagangan di DEX (decentralized exchange) anjlok 40%

Solana menjadi yang paling terpukul. Dalam laporan disebutkan bahwa:

  • Pendapatan harian dari fee transaksi menurun hingga 66%
  • Volume perdagangan DEX turun sebesar 53%

Penurunan ini terutama disebabkan oleh lesunya pasar memecoin, yang sebelumnya menjadi pendorong utama aktivitas di jaringan Solana. Skandal dan penipuan yang melibatkan beberapa proyek memecoin sejak Februari lalu menyebabkan hilangnya kepercayaan di kalangan trader ritel, dan berdampak langsung pada menurunnya minat terhadap aset-aset berbasis Solana.

Perpindahan Fokus dari Spekulasi ke Stabilitas

Data yang dipaparkan VanEck menunjukkan adanya pergeseran fokus investor kripto: dari spekulasi tinggi di sektor memecoin dan NFT, menuju stabilitas dan fungsi utilitas dari stablecoin. Meskipun pasar kripto secara umum masih bergejolak, pertumbuhan stablecoin menjadi sinyal bahwa minat terhadap aset digital tidak padam, hanya saja kini lebih terfokus pada instrumen yang lebih aman dan terukur.

Read more

Local News